Selasa, 16 November 2010

Teknologi Informasi Sebagai Keunggulan Kompetitif

1.Pendahuluan

Dunia Teknologi Informasi saat ini tengah berada dalam suatu situasi persaingan yang semakin tinggi. Keadaan telah berubah dimana tidak lagi terdapat norma bagi perusahaan untuk tidak saling menghancurkan, akan tetapi berkembang suatu oreintasi teknologi Informasi bagaimana meruntuhkan daya saing pesaing dan menciptakan keungulan sehingga pesaing tidak dapat bertahan lama.

Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang diciptakan (created) oleh manusia. Keunggulam kompetitif ini berbentuk nilai tambah (value added) yang diberikan oleh manusia, dengan syarat nilai tambah tersebut memang diharapkan (expected) oleh pelanggan. penciptaan nilai tambah ini hanya bisa dilakukan apabila terdapat sumber daya manusia yang kompeten serta teknologi yang handal.

Beranjak dari pembahasan Teknologi Informasi bisa memberikan keunggulan kompettif terhadap perusahaan. Teknologi Informasi bisa membrikan nilai tambah dalam berbagai bentuk. Mulai dari memperkuat strategi ( misalnya penggunaan website sebagai alat bantu pemasaran), memperkuat produk (dengan berbagai feature teknologi), melakukan cost reductions (dengan otomasi proses), dan sebagainya. Intinya, teknologi informasi bisa muncul di berbagai titk strategis di dalam perusahaan untuk membentuk keunggulan kompetitif


2. Pembahasan

2.1 Keunggulan Kompetitif

Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif diantaranya : menyediakan barang dan jasa dengan harga murah, menyediakan barang dan jasa lebih baik dari pada pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer , " keunggulan Komptetitif" mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan "leverage" di pasaran.

Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif di atas :

a. Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.

b. tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.

c. Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para pelanggannya.

2.2 Sumber Daya Informasi

Sumber Daya Informasi terdiri dar : perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, perangkat keras komputer, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi.

Perusahaan harus mengelola sumber daya tersebut untuk mencapai hasil yang diiinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus yang mengelola jasa informasi. Selama ini ada beberapa istilahyang lazim dikenal, misalnya CEO (Chief Executive Officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan , dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Beberapa istilah lain adalah CFO (Chief Information Officer) yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi, tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.

Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer
dengan mengikuti saran - saran berikut :
  • Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya
  • Buat kemitraan dengan unit - unit bisnis dan line management, jangan menunggu hingga diundang.
  • fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.

  • jelaskan biaya - biaya IS dalam istilah - istilah bisnis

  • bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang tepat diandalkan.

  • Jangan bersifat defensif

2.3 Perencanaan strategis

Perancanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan - tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan dalam lingkungannya serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan - tujuan tersebut.

Setelah rencana strategis ditetapkan tiap area fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana - rencana fungsional merinci bagaimana area - area tersebut akan mendukung perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya

2.4 Perencanaan Strategis Sumberdaya Informasi

a.Transformasi kumpulan strategi

Saat jasa informasi mulia mengembangkan rencana - rencana strategis. Pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut pada tujan strategis perusahaan disebut "kumpulan strategis organisasi". Langkah kedua yang tersendiri. suatu rencana jasa informasi dibuat untuk tujuan perusahaan disebut "Kumpulan strategis SIM" yang terdiri dari sejumlah tujuan kendala dan strategi. Pendekatan ini dinamakan "Transformasi kumpulan strategi"

b.Pendekatan SPIR

Solusi untuk masalah tidak memadainya sumber daya informasi adalah "perencanaan strategis sumber daya informasi" (strategis planning for information resources - SPIR) saat perusahaan menerapkan SPIR, rencana strategis untuk jasa informasi dan rencana strategis untuk perusahaan dikembangkan secara bersamaan.

c. End - User computing sebagai masalah strategis

Tidak semua orang yang ikut dalam EUC memiliki tingkat pengetahuan komputer yang sama para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi 4 : pemakai akhir tingakt menu ( Menu level end - users), pemakai akhir tingkat perintah ( Command - Level end - users), programmer pemakai akhir ( End - user programmers), dan personil pendukung fungsional (Functional support personel)

d. Jenis - jenis aplikasi pemakai akhir

Sebagian besar aplikasi end - user komputing dibatasi pada :
  • Sistem pendukung keputusan yang relative mudah (relatively easy DSS)

  • Aplikasi otomatisasi kantor yang memenuhi kebutuhan perseorangan
Selebihnya adalah tanggung jawab spesialis informasi untuk bekerja sama dengan pemakai dalam mengembangkan : aplikasi SIM & SIA, DSS yang kompleks, aplikasi OA yang memenuhi organisasional dan sistem pakar.

e. Manfaat End - user computing

  • Pemindahan beban kerja

  • Kesenjangan komunikasi
f. Resiko End - User computing
  • Sistem yang buruk sasarannya.

  • Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya.

  • Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efesien

  • Hilangnya integritas data

  • Hilangnya keamanan.

2.5 Konsep Manajemen Sumberdaya Informasi

Manajemen sumber daya informasi ( information resources management - IRM) adalah aktivitas yang dijalankan manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi. memperoleh dan mengelola sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai.

Elemen - elemen IRM yang diperlukan adalah :

  • Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi yang unggul.

  • Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu era fungsional utama

  • kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak

  • perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategi

  • rencana strategis formal untuk sumber daya informasi

  • strategi untuk mendorong dan mengelola end - user computing
Lingkungan Perusahaan :

Lingkungan suatu perusahaan terdiri dari delapan elemen utama. Elemen - elemen lingkungan ini adalaha organisasi atau individu yang berada di luar perusahaan dan dimiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan. Kedelapan elemen tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Pemasok : menyediakan material, mesin, jasa, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.
  2. Pelanggan : pembeli dari barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
  3. Serikat Pekerja : organisasi dari para pekerja perusahaan
  4. Masyarakat Keuangan : Lembaga - lembaga yang menyediakan sumber daya keuangan bagi perusahaan
  5. Pemegang saham : pemilik yang menanamkan modalnya pada perusahaan
  6. Pesaing : organisasi atau perusahaan yang bersaing dengan perusahaan di pasar
  7. pemeintah : mempengaruhi perusahaan melalui serangkaian kebijakan dan programnya
  8. Masyarakat global : wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya
Elemen - elemen tersebut diatas membentuk supersistem yang disebut masyarakat. Sumber daya mengalir antara perusahaan dengan elemen - elemen lingkungan.

Perusahaan menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif pada awalnya dimulai dengan membuat hubungan komputer dengan pelanggan. EDI (Electronic Data Interchange) memberikan dasar teknologi bagi perusahaan - perusahaan untuk berkumpul membentuk sistem antar organisasi - IOS (Inter Organizational System). EDI dapat menangani tranmisi elektronik kepada dan dari pelanggan , pemasok, pemerintah dan masyarakat keuangan. Arus informasi dengan elemen lainnya lebih sukar dilakukan secara elektronik dan menggunakan hubungan non komputer. Arus informasi antara semua lingkungan sangat penting terhadap keunggulan kompetitif

Kemampuan Teknologi Informasi (Information Technology Competency)

Semakin tingginya intensitas persaingan, perubahan lingkungan bisnis yang cepat, dan timbulnya berbagai ketidakpastian menuntut manajemen yang fleksibel dan adaptif. Teknologi informasi diperlukan untuk menghadapi kondisi tersebut.

Di berbagai literatur TI ditekankan sebagai senjata kompetitif yang kuat. Sebagian analis sumberdaya membantah hal tersebut, dengan meragukan ketahanan keuntungan kompetitif yang disajikan aplikasi TI. Pengembangan TI dan penerapannya secara berbeda akan menjadi ciri perusahaan (Ross, Beath and Goodhue, 1996; Bharadwaj, 2000).

Kesuksesan perusahaan yang mengadopsi TI sebagai sumberdaya strategis tidak ditentukan oleh penggunaan aplikasi TI terbaru. Tetapi, kesuksesan tersebut lebih ditentukan oleh kemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan TI menjadi bagian untuk meraih peluang bisnis yang berubah terus-menerus.

Bharadwaj menggambarkan kemampuan TI sebagai “Suatu kemampuan perusahaan untuk mengerahkan dan menyebarkan sumberdaya yang berdasarkan TI dalam mengkombinasikannya dengan sumberdaya lain”. Bharadwaj membagi sumberdaya berdasarkan TI ke dalam tiga kategori, yaitu TI terukur, TI sumber daya manusia, dan TI tak terukur. TI infrastruktur meliputi komponen-komponen infrastruktur fisik TI, diantaranya: komputer, teknologi komunikasi dan database serta platform teknis. TI sumberdaya manusia meliputi: keterampilan teknis dan manajerial TI. Sedangkan TI tak terukur meliputi orientasi pelanggan, aset pengetahuan, dan sinergi.

Menurut Tippins dan Sohi (2003), kemampuan TI sebagai perluasan dimana perusahaan mengetahui dan efektif memanfaatkan TI untuk mengelola informasi dalam perusahaan. Termasuk dalam konsep ini asumsi bahwa perusahaan juga menguasai objek TI (software, hardware, personel IT). Pengembangan objek TI harus sejalan dengan kemampuan perusahaan dalam mengetahui TI tersebut. Perusahaan yang menguasai objek TI tidak menuju keberhasilan kemampuan TI jika mereka melupakan pengetahuan untuk memanfaatkan objeknya secara efektif.

Studi ini mengadopsi konsep yang dikemukakan oleh Tippins dan Sohi (2003), yang membagi komponen kemampuan TI kedalam 3 komponen yaitu: Pengetahuan TI, Operasi TI dan Objek TI.

Sumber :

http://www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab3.pdf

http://www.angelfire.com/id/akademika/rkuliah1.html

repository.unand.ac.id/.../5_%5BALH%5D_Jurnal_Firmansyah_hal_80_-88.doc

http://ririsatria40.wordpress.com/2010/04/25/322/