Kamis, 23 Desember 2010

Siklus Hidup Sistem (System Life Cycle – SLC)

Siklus Hidup Sistem (System Life Cycle – SLC)

Siklus Hidup Sistem adalah penerapan pendekatan system untuk pengembangan system jaringan atau subsistem informasi berbasis computer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.

Tahap – Tahap siklus Hidup

Empat tahap pertama adalah perencanaan, analisis, rancangan dan penerapan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama dinamakan siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycle-SDLC). Tahap kelima adalah tahap penggunaannya, yg berlangsung sampai sudah waktunya untuk merancang sistem itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus itu akan diulangi lagi.

Tahap – tahapannya yaitu :

1. Tahap Perencanaan

2. Tahap Analilsis

3. Tahap Rancangan

4. Tahap Penerapan

5. Tahap Penggunaan

Gambar Diagram Tahap – tahap siklus :

Empat tahap pertama dinamakan dengan siklus hidup pengembangan system ( system development life cycle – SLDC )

Siklus hidup system yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi dibantu oleh manajer dari analisis system , pemograman dan operasi.

Pengelolaan siklus hidup :

· Saat system mempunyai nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama atau eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya

· Ketika ruang lingkup system menyempit dan fokusnya lebih operasional, kepemimpinan akan dipegang oleh eksekutif tingkat yang lebih rendah seperti wakil direktur utama, direktur bagian adiministrasi dan CIO.

· Komite yang memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan disebut komite pengarah.

· Komite Pengaraj mengarahkan pengguna SD computer perusahaan dinamakan komite pengarah SIM.

Komite Pengarah SIM, melaksanakan 3 fungsi utama yaitu :

Ø Menetapkan kebijakan

Ø Menjadi pengendali keuangan

Ø Menyelesaikan pertentangan

Keuntungan yang dicapai :

· Semakin besar kemungkinan computer akan digunakan untuk mendukung pemakai diseluruh perusahaan.

· Semakin besar kemungkinan proyek – proyek computer akan mempunyai perencanaan dan pengendalian yang baik.

Kepemimpinan Proyek

Komite pengarah SIM yang terlibat langsung dengan rincian pekerjaan, tanggung jawabnya ada tim proyek. Tim proyek mencakup semua orang yang ikut serta dalam pengembangan system berbasis computer kegiatan tim tersebut diarahkan oleh seorang pemimpin proyek yang memberikan pengarahan selama proyek berlangsung. Tidak seprti komite pengarah SIM, tim proyek tidak berkelanjutan dan biasanya dibubarkan ketika penerapan system telah selesai.

Tahap Perencanaan

Keuntungan dari merencanakan Proyek CBIS :

· Menentukan lingkup dari proyek

· Mengenali berbagai area permasalahan potensial

· Mengatur urutan tugas

· Memberikan dasar untuk pengendalian

Langkah – langkah Dalam Tahap Perencanaan :

1. Menyadari masalah

2. Mendefinisikan masalah

3. Menentukan tujuan system

4. Mengidentifikasi Kendala – kendala system

5. Membuat studi kelayakan

6. Mempersiapkan usulan penelitian system

7. Menyetujui atau menolak penelitian proyek

8. Menetapkan mekanisme pengendalian

Tahap Analisis

Ø Mengumumkan penelitian system

Ø Mengorganisasikan tim proyek

Ø Mendefinisikan kebutuhan informasi

Ø Mengidentifikasi criteria kinerja system

Ø Menyiapkan usulan rancangan

Ø Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Tahap Rancangan

1. Menyiapkan rancangan system yang terinci

2. Mengidentifikasi berbagai alternative konfigurasi system

3. Mengevaluasi berbagai alternative konfigurasi system

4. Memilih konfigurasi yang baik

5. Menyiapkan usulan penerapan

6. Menyetujui atau menolak penerapan system

Tahap Penerapan

1. Merencanakan penerapan

2. Mengumumkan penerapan

3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras

4. Mendapat sumber daya perangkat lunak

5. Menyiapkan data base

6. Menyiapkan fisik

7. Mendidik peserta dan pemakai

8. Menyiapkan usulan cutover

9. Menyetujui atau menolak masuk ke system baru

10. Masuk ke system baru

Tahap Penggunaan

1. Menggunakan system

2. Audit system

3. Memelihara system

Pemeliharaan system dilaksanakan untuk 3 alasan :

1. Memperbaiki kesalahan

2. Menjaga kemutakhiran system

3. Meningkatkan system

4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang

5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang system

Pengaruh Yang Baru Pada Siklus Sistem

Siklus hidup system bersifat sangat tradisional. Semua perencanaan dilakukan, diikuti dengan semua analisis, dan kemudian di desain, dan seterusnya. Akhir – akhir ini ada dua inovasi dalam pengembangan system yang memepunyai pengaruh atas cara tradisional tersebut. Pengaruh tersebut adalah Prototyping dan CASE

Prototipe (Prototyping)

Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping).

Langkah prototyping :

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai : Hal ini dapat dilakukan oleh analis system , terutama dengan menginterview perorangan.

2. Mengembangkan prototip : Analis system dan programmer menggunakan alat untuk pembuatan prototip, contoh : 4GL, DBMS, spreadsheet elektronik, dan bahasa pemodelan

3. Mengevaluasi prototip : Analis dan programmer memberitahu pemakai dalam menggunakan prototip dan member kesempatan pada pemakai untuk mengenal system ini

4. Menentukan apakah prototip tersebut dapat diterima : pemakai membeli. Masukan kepada analis dan programmer apakah prototip tersebut memuaskan atau tidak.

5. Merivisi prototip : analis dan programmer mengubah prototip tersebut sesuai dengan saran pemakai.

6. Menggunakan prototip atau menggantinya dengan system operasional : dalam situasi dimana prototip berisi semua elemen yang dikehendaki, maka prototip tersebut menjadi system operasional.

Daya Tarik Prototyping. Pada tahun 1989, dua orang konsultan yaitu J.M carey dan J.D Curry melakukan survey kepada 90 perusahaan dari berbagai jenis untuk mempelajari pelaksanaan prototyping mereka. Mereka menemukan enam daya tarik, seperti disebutkan di bawah ini ( menurut tingkat frekuensinya ) :

1. Keterlibatan pemakai yang lebih baik

2. Pendefinisian keperluan yang lebih baik

3. Dapat pekerja dengan lebih cepat

4. Perancangan proses online

5. Penentuan kelayakan proyek

6. Pengujian teknologi dan alat yang baru

Kelemahan Prototype :

1. Ketergesaan untuk menghasilakan prototype mungkin menghasilkan jalan pintas dalam mendefinisikan masalah, evaluasi alternatif dan dokumentasi.

2. User begitu tertarik dengan prototype sehingga mereka mengharapkan sesuatu yang tidak realistis.

3. Prototype jenis I mungkin tidak se-efisien sistem yang dikodekan dalam bahasa pemrograman.

4. Hubungan komputer dengan manusia yang disediakan oleh peralatan prototype tertentu mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan sistem yang baik.

Prototyping dan Siklus Hidup Sistem. Beberapa ketidaksepakatan mengenai apakah prototyping dapat digabungak dengan siklus hidup system muncul. Beberap yang mempunyai kewenangan yakini bahwa siklus hidup telah sepenuhnya diganti. Menurut pendapat kita, prototyping dapat mengganti siklus hidup jangka pendek dari subsistem dalam CIBS, seperti DSS dan expert system, namum ia tidak mengganti siklus hidup untuk CBIS secara keseluruhan.

Case

Spesialis Informasi tugasnya adalah mencari cara baru untuk menerapkan computer. Suatu area yang telah Nampak seperti target yang diinginkan adalah tujuan dari kerja spesialis dalam mengembangkan CIBS. Analis system menggunakan sebagian besar waktunya untuk mendokumentasi, dan programmer serta DBA juga menggunakan sebagian besar waktunya untuk menjalankan produknya. Selama akhir tahun 1980an, pekerjaan dibidang ini menghasilkan sejumlah besar alat pengembangan system berdasarkan computer yang tersebar di pasaran. Istilah CASE (computer – aided software engineering), digunakan untuk menjelaskan alat tersebut. Software engginering ( teknik software) adalah proses pembuatan dokumentasi dan software secara evolusioner, proses siklus hidup yang dikeloloa untuk mencapai tujuan tertentu.

Kategori Alat. Alat CASE telah dikembangkan penggunaannya dalam pereancanaan , analisis, didisain, dan implementasi. Sebagian besar aktivitasnya terjadi pada area desain dan anslisis, dimana alat seperti knowledge ware’s IEW (Informastion Enginnering Workbench) dan Index technology’s EXCERATOR terutama digunakan untuk menggambarkan DFD dan membuat deskripsi kamus data. Alat analisis dan disain ini disebut alat front – end atau upper CASE.

Keuntungan menggunakan CASE. CASE adalah alat yang sangat baru, sehingga perusahaan belum dapat melihat bukti produktivitasya seperti yang diharapkan. Namun, yang dilihat dari perusahaan hanyalah perpindahan fase muatan kerja dari fase dalam siklus hidup system menjadi fase baru. Dengan menyediakan waktu lebih banyak pada fase perencanaan, analisis dan desain, perusahaam dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tahap pengimplementasian. Perusahaan percaya bahwa ia akan dapt menghemat waktunya selama fase operasi karena pemeliharaan system lebih mudah.

Sumber :

related:widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5565/Modul_ke_8_sim_ptik.doc SIKLUS HIDUP SISTEM

sitialiyah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8409/Minggu+7.ppt

related:santiw.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2941/catsdlc.doc SIKLUS HIDUP SISTEM

farida.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20011/siklus+hidup.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar